Kontemplasi Waktu
Kontemplasi Waktu
Ini adalah
kisah perjalanan tentang aku dan waktu yang bersinggungan pada rotasi alam
semesta ini.Jika perubahan adalah satu-satunya yang pasti,maka ketidakpastian
akan dimiliki oleh waktu.Karena pada detak yang ke sekian aku mendapati waktu
yang terjalin hingga menemukan maknanya sendiri.Lalu aku dan waktu akan
membebaskanmu untuk menentukan mana yang benar atau mana yang salah atau
mungkin tidak pernah ada yang benar apalagi yang salah diantara kami.
Perjalanan,jika
pada akhirnya ini akan menakdirkan sebuah pertemuan lagi aku telah siap bila
harus melangkah bersisian.Sebab,aku tak ada kuasa untuk menolak apalagi
mencegah sebuah garis takdir yang telah Tuhan tetapkan.Teruntuk waktu,aku
begitu menikmati konspirasi ini.Dibalik semua tawa,seolah ada utusan semesta
yang membuat peristiwa ini terjadi begitu matang tentang sebuah pertemuan yang
baru terjadi.Apakah hanya aku yang merasa demikian atau beberapa dari mereka
merasakan hal yang serupa?Karena seringkali hidup terasa aku seorang.Semua yang
ada disekitarku hanyalah partikel-partikel pelengkap untuk memenuhi kebutuhan
pemeran figuran.
Isi kepala ini
menuntut sebuah penjelasan.Namun,sukma tetap saja menikmati apa-apa yang masih
begitu sulit untuk diuraikan,termasuk perasaan atas pertemuan ini.Pertemuan
awal dari sebuah kepergian,kepergian yang sudah sering terjadi padaku.Banyak
pertemuan yang kemudian terjadi,banyak percakapan yang kemudian tercipta,banyak
kisah yang kemudian terbagikan tapi ini hanyalah kontemplasi waktu.Tentang
sebuah perjalanan waktu yang akan membuat kita menjadi pemeran utama ataupun
pemeran figuran tentang perjalanan sang waktu.
Waktu selalu
mengarahkanku pada sebuah kehilangan.Pada kepergian orang-orang dalam
hidupku.Kepergian yang tidak pernah meninggalkan apa-apa selain kenangan yang
bisa menyesakan sewaktu-waktu tapi aku sadari juga kehilangan-kehilangan itu
ialah sebab dan akibat atas perilaku ku yang tak menghargai waktu.Bagiku waktu
adalah sebuah entitas yang paling menyesatkan,karenanya,jika aku tak bisa
menguasainya,maka kitalah yang akan dikuasai oleh sang waktu.
Ini hanya
masalah tentang Kontemplasi Waktu,tentang menghargai waktu yang kita punyai
dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat.Bila engkau tak bisa menghargai
waktu maka siap-siap untuk merasakan Kontemplasi Waktu yang sangat
menyakitkan.Bila kita ingin kenangan indah pada hidup kita maka bersahabatlah
pada waktu,jangan sampai nurani menertawakan nasib kita yang dikuasai oleh
waktu.
Karena adanya waktu,aku
belajar tentang arti dari namanya”perpisahan”,sebab perpisahan yang aku pilih
sudah membuatku banyak belajar,perpisahan yang kemudian terjadi membiarkan
diriku mengerti arti kehilangan.
Kepada sukma
yang selalu ingin mengakhiri waktunya dengan segera,bertahanlah untuk sekian
kalinya.Tak perlu lagi memaksa Tuhan untuk berkompromi dengan semesta ini agar
menyutujui keinginanku.Tak usah bersusah payah lagi untuk menggadaikan
rasa agar pergimu tak menyebabkan kehilangan.Pahamilah bahwa aku menantikanmu
kembali pada raga yang bersusah payah menjadikan dirimu tetap utuh,meski diluar
maupun didalam segalanya tak lagi seperti sebelumnya.
Tuhan menciptakan semua peristiwa dengan keteraturan akan perubahan.Tampak sangat kacau tetapi terasa sangat lembut.Bagi mereka yang terlalu banyak waktu dengan dirinya,waktu adalah sebuah entitas yang tak terhingga,rapuh dan buas secara bersamaan.Manusia dengan semua cara pandangnya membuat waktu menjadi sebuah petualangan pribadi.
Masing-masing orang adalah sebuah potongan peristiwa dengan masing-masing waktunya.Semua berkeliaran begitu bebas dipelataran dunia.Lalu,saat dua potong peristiwa bersinggungan dalam satu garis waktu,terjadilah gesekan yang akan membentuk sebuah peristiwa yang lebih besar dan melahirkan banyak pemahaman.Masing-masing potongan peristiwa itu saling memberi pesan dengan pengantar oleh sang waktu
Pahamilah tentang Kontemplasi
Waktu pada semesta ini.Jadi apakah anda sudah memikirkan tentang siapa yang salah antara pertemuan aku dan waktu yang saling bersinggungan?pikirkanlah bahwa antara dirimu sendiri dan waktu harus saling seimbang pada dunia ini.Jangan sampai engkau mempermainkan waktu ataupun engkau yang dipermainkan oleh sang waktu
-lelakisenja
Komentar
Posting Komentar